Senin, 15 September 2014

MATERI 11 : Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja


Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja

Hakekat hidup dan kerja, rahmat Allah terhadap orang yang rajin bekerja, akhlak dalam bekerja, keharusan professionalisme dalam bekerja.
1.      Hakekat hidup dan kerja
Dalam diri manusia terdapat apa yang disebut dengan nafs sebagai potensi yang membawa kepada kehidupan. Dalam pandangan Al-Qur’an , nafs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan. Allah swt. Katakana dalam surat al-Syams ayat 7-8“Demi Nafs serta penyempurnaan ciptaanny, Allah mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketaqwaan” . Allah mengilhamkan, berarti memberi potensi agar manusia melalui nafs  dapat menangkap ma’na baik dan buruk, serta dapat mendorongnya untuk melakukan kebaikan dan keburukan.Meskipun nafs berpotensi positif  dan negative , namun diperoleh pula isyaratka bahwa pada hakekatnya potensi positif manusia lebih kuat dari pada potensi negetifnya. Hanya saja daya Tarik keburukan lebih kuat dari daya tarik kebaikan. Untuk itu manusia dituntut agar memelihara kesucian nafsnya. Firman Allah dalam surat al-Syams ayay 9-10.”sungguh beruntunglah orang-orang yang menyucikannya dan merugilah orang-orang yangMengotorinya”Kecendrungan nafs lebih kuat untuk kebaikan dipahami dari isyarat ayat, misalnya  terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 286 “  Allah  tidak membebani seseorang ,tertapi  sesuai dengan kesanggupan nya.  Nafs memperoleh ganjaran dari apa yang diusahakannya, dan memperoleh siksa dari apa yang diusahakannya”Selain nafs, dalam diri manusia juga terdapat qalb yang sering diterjemahkan hati. Seperti dikemukakan di atas, bahwa nafs ada dalam diri manusia, qalb pun demikian , hanya saja qalb yang merupakan wadah dipahami dalam arti alat, sebagaimana firman Allah dalam surat al-A’raf ayat 179 “mereka mempunyai qalb, tetapi tidak digunakan untuk memahami”. Selain kata qalb,dalam al-qur’an juga terdapat kata fu’ad, seperti dalam firman-Nya dalam surat al-Nahl “Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu maka Dia membirimu (alat) pendengaran, (alat) penglihatan serta hati, agar kamu bersyukur  (mempergunakannya memperoleh pengetahuan)”Kemudian manusia juga memiliki ruh, sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Isra’ ayat 85 “ Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah Ruh adalah urusan Tuhanku, kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit”Ada yang berpendapat, bahwa ruh itu sama dengan nyawa,  tetapi apa bedanya manusia dengan orang utan, monyet dan binatang yang lain ?. Dalam surat al-mu’minun dijelaskan bawa dengan ditiupkannya ruh, maka menjadilah makhluk ini khalq akhar (makhluk yang unik) , yang berbeda dengan makhluk lain. Karena manusia memiliki ruh lah ia mudah menerima wahyu dari Allah swt. Mempelajari wahyu dikatakan santapan rohani, bukan santapan nyawa. Manusia berpotensi mendapatkan  hidayah Karena mempunyai roh.Selain memiliki nafs, qalb, dan ruh manusia juga memiliki ‘aql. Kata ‘aql dalam al-qur’an menggunakan bentuk kata kerja masa kini dan lampau. Dari segi bahasa, kata ini dapat diartikan tali pengikat, penghalang. 


*Selengkapnya klik tautan berikut :
MATERI 11 : Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja

2 komentar:

  1. Materi ini ada sumber nya gak kak ?
    soalnya mau buat catatan kaki ,
    tks

    BalasHapus
  2. Materi ini ada sumbernya gak kak ?
    soalnya mau buat catatan kaki untuk makalah,

    TKS

    BalasHapus

Entri yang Diunggulkan

Bahan Ajar Kemuhammadiyahan III

PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN DI DUNIA ISLAM Sebab-sebab Pemurnian dan Pembaharuan Pemahaman yang benar terhadap Islam dan aspek yang a...