Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Bahan Ajar Kemuhammadiyahan III

PEMURNIAN DAN PEMBAHARUAN DI DUNIA ISLAM Sebab-sebab Pemurnian dan Pembaharuan Pemahaman yang benar terhadap Islam dan aspek yang ada pada-nya terkadang salah dipahami orang. Pada mula penyebarannya agama ini dipandang sebagai sesuatu yang aneh, radikal, dan tampak terbelakang sekali. Maka dalam memberikan pemahaman ini terhadap orang lain diperlukan dua buah proses yang sangat penting yaitu: Memberikan informasi tentang pokok-pokok ajaran Islam yang univer-sal sehingga tidak ada anggapan atas bentuk persoalan keIslaman yang hanya dikuasai oleh segelintir manusia saja (mono Islam) Menunjukkan universalitas gerakan-gerakan Muslim dan berbagai kebijakan yang lahir didalamnya seperti perbedaan pemikiran tentang wacana sosial, ekonomi, politik, dan penetapan hukum yang berbeda yang bertentangan antara aliran yang satu dengan aliran yang lainnya. Maka dalam perjalanan sejarah peradaban Islam itu sendiri, umat banyak sekali mengalami kelemahan-kelemahan dalam berbagai bid

MATERI 12 : Harta dan Jabatan Menurut Islam

HARTA DAN JABATAN MENURUT ISLAM A.    Pendahuluan Harta dan jabatan merupakan dua hal yang yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari, juga saling berhubungan satu sama lain. Harta dapat membuat orang punya jabatan, sebaliknya jabatan kadang-kadang dikejar orang untuk memperoleh harta. Sebagai “diin Allah” yang nenjadi rahmat bagi semesta alam sudah barang tentu Islam memiliki perhatian yang sangat serius dan mempunyai tata aturan yang jelas mengenai harta dan jabatan. Harta dan jabatan dapat mengantarkan seseorang   kepada kemuliaan, tetapi dapat pula membuat seseorang menjadi hina. Tergantung bagaimana manusia itu memandang dan menyikapinya. B.     Harta dan Jabatan Sebagai Amanah dan Karunia Allah       *Selengkapnya klik tautan berikut : MATERI 12 : Harta dan Jabatan Menurut Islam

MATERI 11 : Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja

Islam dan Persoalan Hidup dan Kerja Hakekat hidup dan kerja, rahmat Allah terhadap orang yang rajin bekerja, akhlak dalam bekerja, keharusan professionalisme dalam bekerja. 1.       Hakekat hidup dan kerja Dalam diri manusia terdapat apa yang disebut dengan nafs sebagai potensi yang membawa kepada kehidupan. Dalam pandangan Al-Qur’an , nafs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan. Allah swt. Katakana dalam surat al-Syams ayat 7-8“Demi Nafs serta penyempurnaan ciptaanny, Allah mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketaqwaan” . Allah mengilhamkan, berarti memberi potensi agar manusia melalui nafs   dapat menangkap ma’na baik dan buruk, serta dapat mendorongnya untuk melakukan kebaikan dan keburukan.Meskipun nafs berpotensi positif   dan negative , namun diperoleh pula isyaratka bahwa pada hakekatnya potensi positif manusia lebih kuat dari pada potensi negetifnya. Hanya saja daya Tarik keburukan leb

MATERI 10 : Muamalat dalam Islam

MUAMALAT DALAM ISLAM Muamalat itu adalah semua hukum syariat yang bersangkutan dengan urusan dunia,dengan memandang kepada aktiviti hidup seseorang seperti jual-beli, tukar-menukar, pinjam-meminjam dan sebagainya. Muamalat juga merupakan tatacara atau peraturan dalam perhubungan manusia sesama manusia untuk memenuhi keperluan masing-masing yang berlandaskan syariat Allah s.w.t yang melibatkan bidang ekonomi dan sosial Islam. Ada juga yang mengatakan bahwa Muamalat yang dimaksudkan ialah dalam bidang ekonomi yang menjadi tumpuan semua orang bagi memperoleh kesenangan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat. Segala harta yang ada di alam ini samada di muka bumi, dilaut atau di dasar adalah milik Allah s.w.t secara mutlak. Manusia disuruh memiliki harta yang di sediakan oleh Allah s.w.t melalui ilmu pengetahuan dan kemahiran yang di anugerahkan kepadanya. Mereka yang memiliki harta kekayaan di dunia adalah sebagai pemegang amanat Allah s.w.t dan bertanggungjawab terhadap harta-harta

MATERI 9 : Akhlak Sosial

AKHLAK SOSIAL A. Pendahuluan Salah satu tujuan dari penciptaan jin dan manusia adalah hanya untuk menyembah Allah ( “ Wama Kholaqtu- lJinna walInsa Illa liya’budun” ) dan tujuan diturunkannya Alquran dan Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. (“ Innama bu’itstu liutammima makarimal Akhlaq” ) Dan tidak lupa bahwa agama Islam sangat menjunjung tinggi urgensi akhlaqul karimah dalam rotasi kehidupan dunia, implikasinya adalah amar ma’ruf dan nahi munkar. Sesungguhnya akhlak bertalian dengan adab, etika, sopan santun, rasa hormat, ketaatan. Akhlak adalah harta yang sangat berharga dalam pertalian norma - norma kehidupan manusia. Akhlak identik dengan rel–rel panjang yang tidak dapat pisah dengan realita problematika kehidupan, bukanlah sebuah rel panjang yang menjadi benalu dalam hati akan tetapi dengan tanpa adanya akhlak maka dunia secara luas akan menjadi tanpa kata dan nilai. *Selengkapnya klik tautan berikut : MATERI 9 : Akhlak Sosial

MATERI 8 : Akhlak dalam Keluarga

AKHLAK DALAM KELUARGA 1.        Urgensi   Keluarga dalam Hidup Manusia Secara sosiologis keluarga merupakan golongan masyarakat terkecil yang terdiri atas suami-isteri-anak. Pengertian demikian mengandung dimensi hubungan darah dan juga hubungan sosial. Dalam hubungan darah keluarga bisa dibedakan menjadi keluarga besar dan keluarga inti, sedangkan dalam dimensi sosial, keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh saling berhubungan atau interaksi dan saling mempengaruhi, sekalipun antara satu dengan lainnya tidak terdapat hubungan darah. Pengertian keluarga dapat ditinjau dari perspektif psikologis dan sosiologis. Secara Psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri. Sedangkan pengertian secara sosiolo gis, keluarga adalah sat u persekutuan hidup yang dijalin oleh kasi

MATERI 7 : Macam-macam Akhlak

Macam-macam Akhlak A.       Akhlak Terhadap Allah Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Dan sebagai titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya (Quraish Shihab). Manusia sebagai hamba Allah sepantasnya mempunyai akhlak yang baik kepada Allah. Hanya Allah–lah yang patut disembah. Selama hidup, apa saja yang diterima dari Allah sungguh tidak dapat dihitung. Sebagaimana telah Allah firmankan dalam Qur’an surat An-nahl : 18, yang artinya “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar- benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” *Selengkapnya klik tautan berikut : MATERI 7 : Macam-macam Akhlak

MATERI 6 : Akhlak

Akhlak Manusia bisa dipisahkan dari bidang ilmu atau pemikiran, bahkan juga bisa dipisahkan dari agama dan kepercayaan, tetapi manusia tidak bisa dipisahkan dengan akhlak atau  moral . Hal ini disebabkan karena setiap perbuatan, atau tindakan yang diambil tidak terlepas dari diri manusia itu sendiri, orang lain, dan  makhluk lain serta benda lainnya yang ada di dunia ini,perbuatan manusia bisa berbentuk perbuatan baik dan perbuatan yang tidak baik (buruk). Oleh karena Itu kedudukan akhlak bagi manusia sangat penting, karena akhlak akan menntukan moral seseorang dia termasuk yang berakhlak baik atau berakhlak yang buruk. A qidah , dan syariat mengandungi roh akhlak. Islam, tanpa akhlak seperti rangka yang tidak mempunyai isi, atau jasad yang tidak bernyawa. Sebaaimana sabda Rasulullah saw yang artinya : "Islam itu akhlak yang baik". Begitu juga sabda Baginda yang artinya : "Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya selain daripada akhlak yang mulia."

MATERI 5 : Ibadah Maliyah

IBADAH   MALIYAH Manusia tidak akan pernah lepas dari harta karena harta merupakan kebutuhan bagi manusia. Dengan harta manusia bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya primer, sekunder atau tertier. Selain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, dengan harta manusia bisa beribadah kepada Allah. Harta menjadi alat bagi seseorang untuk mengabdikan dirinya kepada Allah. Ibadah dengan harta ini lazim disebut ‘ibādah māliyah . A.     Pengertian Ibadah Maliyah Ibadah maliyah adalah amalan-amalan ibadah   yang lebih banyak dilakukan dengan sarana harta benda atau ibadah yang diwujudkan dalam bentuk pemberian harta atau terkait dengan harta : Yaitu menggunakan harta yang Allah karuniakan untuk apa-apa yang Allah cintai dan ridhai.   Seperti zakat, infaq dan shodaqoh, dll. *Selengkapnya klik tautan berikut : MATERI 5 : Ibadah Maliyah

MATERI 4 : HAJI DAN UMRAH Berbagai Aspek dan Makna Spriritual Bagi Kehidupan Sosial

PENGERTIAN UMUM A.        DEFINISI HAJI DAN UMRAH Ulama fiqih mendefinisikan haji dengan: “menyengaja mendatangi Ka’bah untuk menunaikan amalan-amalan tertentu, atau mengunjungi tempat tertentu pada waktu tertentu untuk melakukan amalan-amalan tertentu”. Jadi pengertian haji adalah menyengaja mengunjungi Baitullah untuk beribadah kepada Allah dengan syarat atau rukun tertentu, serta pada waktu tertentu pula. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama berhaji meliputi amalan-amalan yang dikelompokkan dan rukun, wajib dan sunnah haji. *Selengkapnya klik tautan berikut : MATERI 4 : HAJI DAN UMRAH  Berbagai Aspek dan Makna Spriritual Bagi Kehidupan Sosial 

MATERI 3 : Hakikat Berpuasa

HAKIKAT BERPUASA Tujuan puasa adalah untuk menyucikan jiwa, menghidupkan hati  nurani, menguatkan iman dan mempersiapkan seseorang menjadi manusia bertaqwa. “ Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang yang bertaqwa ” (QS. 2: 183). Oleh karena itu, orang yang berpuasa harus membersihkan puasanya dari hal-hal yang mengotorinya. Ia harus menjaga anggota badannya dari hal-hal yang diharamkan Allah SWT. Ia harus memelihara lisannya dengan tidak berkata iseng, berkata jorok, berkata tidak berguna dan bertindak jahil. Hindari membalas kejahatan dengan kejahatan serupa, namun balaslah dengan perilaku yang lebih baik. Orang yang berpuasa hendaknya membentengi dan merisai dirinya dari perilaku dosa, kemaksiatan, dan dari adzab Allah SWT di akhirat kelak. Seorang ulama salaf berkata,” Puasa yang diterima adalah puasanya anggota tubuh dari maksiat, puasanya perut, dan kelamin dari syahwat.” *Selengkapnya

MATERI 2 : Sholat

MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SHOLAT A.         Hakekat sholat Berdasarkan berbagai keterangan dalam Kitab Suci dan Hadits Nabi, dapatlah dikatakan bahwa shalat adalah kewajiban peribadatan (formal) yang paling penting dalam sistem keagamaan Islam. Kitab Suci banyak memuat perintah agar kita menegakkan shalat (iqamat al-shalah, yakni menjalankannya dengan penuh kesungguhan), dan menggambarkan bahwa kebahagiaan kaum beriman adalah pertama-tama karena shalatnya yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan. Sebuah hadits Nabi saw. menegaskan,"Yang pertama kali akan diperhitungkan tentang seorang hamba pada hari Kiamat ialah shalat: jika baik, maka baik pulalah seluruh amalnya; dan jika rusak, maka rusak pulalah seluruh amalnya." Dan sabda beliau lagi,"Pangkal segala perkara ialah al-Islam (sikap pasrah kepada Allah),tiang penyangganya shalat, dan puncak tertingginya ialah perjuangan di jalan Allah." *Selengkapnya klik tautan berikut : MATERI 2 : Sholat

MATERI I : Pengertian, Hakikat, dan Hikmah Ibadah

I.         PENGERTIAN, HAKIKAT, DAN   HIKMAH   IBADAH A. Pengertian Ibadah Ibadah ( عبادة ) secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi ibadah itu antara lain; 1.   Ibadah ialah taat kepada Allah  dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya yang ditetapkan melalui para Rasul-Nya, 2.   Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah, yaitu tingkatan ketundukan yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi pula. 3.   Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang dzahir maupun bathin. Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qa

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER: I SKS: 3 (TIGA) Selengkapnya klik tautan berikut : SILABUS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SILABUS MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN II

SILABUS MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN II SEMESTER: III SKS: 2 (DUA) Selengkapnya klik tautan :   SILABUS MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN II